13 Maret 2011

Ciputat Macet, Sudah Biasa. Kesadaran Pengemudi Diperlukan

Jakarta (13/3) - Peraturan yang disebut-sebut akan dibuat untuk mengatur pengemudi kendaraan bermotor yang parkir sembarangan kiranya harus segera direalisasikan. Faktanya, kemacetan di sejumlah ruas jalan tak terkecuali daerah-daerah pinggiran ibukota seperti Ciputat, sudah tidak bisa di tolerir.

Kendaraan pribadi yang diparkir sembarangan sering terlihat di pinggir jalan raya Ciputat jelas merugikan pengguna jalan lain. Apalagi jika keadaan tersebut terjadi di jam-jam kerja dan pulang. Dengan keadaan ruas jalan yang tidak terlalu lebar dan ramainya kendaraan yang melewati jalan tersebut, tentu kendaraan-kendaraan yang parkir sembarangan akan sangat mengganggu lalu lintas.

Kemacetan juga sebagian besar disebabkan oleh 'nakalnya' pengemudi bis maupun mobil-mobil angkutan umum dalam mengangkut dan menurunkan penumpang. Misalnya saja yang kerap kali terjadi di depan kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, setiap hari kemacetan tidak bisa dihindari. Kendaraan umum seringkali berhenti sembarangan dan situasi ini tampak semrawut.

Tak hanya disana, kenakalan pengemudi angkutan umum juga sering terlihat di sepanjang jalan Ir. H. Juanda Ciputat, tepatnya disekitar pasar Ciputat. Banyaknya pedagang yang berjualan di sepanjang trotoar serta tumpukan sampah di pinggiran trotoar tersebut yang membuat ruas jalan tampak lebih sempit ditambah dengan bis dan mobil-mobil angkutan umum yang berhenti semaunya. Meskipun petugas lalu lintas tampak sudah menegur pengemudi angkutan, namun tetap saja tidak ada perubahan yang berarti. Mobil angkutan umum selalu berhenti di tikungan pasar arah flyover yang kemudian membuat perjalanan kendaraan lain tersendat begitu saja. Situasi ini hampir selalu tidak bisa dihindari setiap harinya. Hal serupa juga selalu tampak di depan Mall Ciputat, tepatnya setelah flyover Ciputat. Dengan alasan yang sama bis dan angkutan umum selalu membuat pengguna jalan lainnya kesal.

Kemacetan memang bukan hal aneh lagi terjadi di Ibukota dan sekitar. Peningkatan pada jumlah penggunaan kendaraan pribadi setiap tahun memicu permasalahan dengan keberadaan angkutan umum. Dengan alasan ruas jalan adalah milik publik tampaknya membuat orang-orang bertindak semaunya dan tidak memperhatikan hak yang sama yang dimiliki orang lain dalam menggunakan fasilitas tersebut. Dalam hal ini harusnya kesadaran pengguna jalan yang harus lebih dikerahkan agar kenyamanan dalam menggunakan fasilitas publik dapat dirasakan bersama. (dc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar