ilustrasi/ist |
Jakarta (16/3) - Bentrokan antara demonstran anti-pemerintah dan pasukan keamanan di Bahrain kembali memakan korban. Setidaknya dua orang tewas dan 200 lainnya terluka akibat tembakan peluru karet oleh pasukan keamanan (Selasa, 15/3).
Demonstran memprotes status darurat dan intervensi pasukan keamanan dari Arab Saudi. 1.000 pasukan dari Saudi tiba di Manama (Senin, 14/3) atas permintaan Raja Hamad bin Isa Al khalifa. untuk menjaga ketertiban selama keadaan darurat di negaranya. Ribuan demonstran mendatangi Kedutaan Arab Saudi atas Bahrain karena tidak menerima adanya intervensi militer Saudi di Bahrain.
Setelah pengumuman status darurat, bentrokan itu terjadi di beberapa wilayah Bahrain yang didominasi warga Syiah. Seorang saksi mengatakan, telah terjadi penembakan oleh polisi terhadap warga dengan senjata api di Desa Sitra, dekat Manama.
Dikutip dari BBC, seorang demonstran dirawat karena tulang tengkoraknya retak akibat pemukulan. Menurut saksi lain, pasukan keamanan menahan enam mobil ambulans dan menggunakannya untuk menyerang demonstran. (dc)
Demonstran memprotes status darurat dan intervensi pasukan keamanan dari Arab Saudi. 1.000 pasukan dari Saudi tiba di Manama (Senin, 14/3) atas permintaan Raja Hamad bin Isa Al khalifa. untuk menjaga ketertiban selama keadaan darurat di negaranya. Ribuan demonstran mendatangi Kedutaan Arab Saudi atas Bahrain karena tidak menerima adanya intervensi militer Saudi di Bahrain.
Setelah pengumuman status darurat, bentrokan itu terjadi di beberapa wilayah Bahrain yang didominasi warga Syiah. Seorang saksi mengatakan, telah terjadi penembakan oleh polisi terhadap warga dengan senjata api di Desa Sitra, dekat Manama.
Dikutip dari BBC, seorang demonstran dirawat karena tulang tengkoraknya retak akibat pemukulan. Menurut saksi lain, pasukan keamanan menahan enam mobil ambulans dan menggunakannya untuk menyerang demonstran. (dc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar